Industri pertanian adalah salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia, dan sistem irigasi merupakan salah satu bagian penting untuk meningkatkan hasil panen. Saat ini, terdapat beberapa jenis sistem irigasi yang populer di kalangan petani di Indonesia—terutama sistem irigasi yang menggunakan pipa uPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride) dan HDPE (High-Density Polyethylene). Untuk mengetahui lebih lanjut, pada artikel ini akan membahas tentang kedua jenis sistem irigasi yang terbuat dari dua jenis pipa tersebut, cara kerjanya, serta tips penanganan dan penyimpanannya.

 

Sistem Irigasi dengan Pipa uPVC

Pipa uPVC telah menjadi pilihan utama dalam sistem irigasi karena sifatnya yang tahan korosi dan harganya yang lebih terjangkau. Dalam sistem irigasi ini, pipa uPVC digunakan untuk mendistribusikan air ke area pertanian secara efisien. Berikut adalah beberapa jenis sistem irigasi yang menggunakan pipa uPVC:

1. Sistem Irigasi Tetes

Dalam sistem ini, pipa uPVC dilengkapi dengan lubang-lubang kecil yang disebut tetesan yang mengalirkan air secara perlahan-lahan langsung ke akar tanaman. Metode ini sangat efisien karena mengurangi pemborosan air dan membantu mencegah tanah dari masalah kelembapan berlebih.

2. Sistem Irigasi Cepat

Sistem irigasi ini menggunakan pipa uPVC dengan sprinkler atau semprotan air yang dipasang di atas tanaman. Air disemprotkan seperti hujan buatan, menyediakan cakupan irigasi yang merata untuk area yang lebih luas. Sistem irigasi ini cocok untuk tanaman yang membutuhkan kelembapan yang cukup tetapi tidak tergenang air.

 

Cara Kerja Sistem Irigasi dengan Pipa uPVC

Dalam kedua jenis sistem irigasi di atas, pipa uPVC dihubungkan ke sumber air dan ditempatkan di sepanjang lahan pertanian. Air dialirkan melalui pipa dan sampai ke tetesan atau sprinkler, yang kemudian mengatur debit air yang sesuai untuk kebutuhan tanaman. Pemantauan yang baik diperlukan untuk memastikan tanaman mendapatkan air yang cukup dan tidak kekurangan atau kelebihan.

 

Sistem Irigasi dengan Pipa HDPE

Selain pipa uPVC, pipa HDPE juga digunakan secara luas dalam sistem irigasi. HDPE menawarkan ketahanan yang lebih tinggi terhadap tekanan dan tahan terhadap korosi, menjadikannya pilihan yang baik untuk aplikasi irigasi. Berikut adalah beberapa sistem irigasi yang menggunakan pipa HDPE:

1. Sistem Irigasi Dalam

Dalam sistem ini, pipa HDPE ditempatkan di bawah permukaan tanah dan dekat dengan akar tanaman. Air dialirkan melalui pipa ini dan meresap langsung ke zona akar tanaman, memungkinkan akar untuk mengambil air secara efisien.

2. Sistem Irigasi Curah

Sistem ini menggunakan pipa HDPE untuk mengalirkan air di atas permukaan lahan. Air mengalir melalui saluran yang telah ditata secara khusus untuk menyiram tanaman. Metode ini cocok untuk lahan yang datar dan luas.

 

Cara Kerja Sistem Irigasi dengan Pipa HDPE

Pipa HDPE dalam kedua sistem irigasi di atas dihubungkan ke sumber air, dan air dialirkan melalui pipa untuk mencapai daerah irigasi. Sistem irigasi dalam memungkinkan pengaturan air yang lebih akurat karena dapat ditempatkan dekat dengan akar tanaman. Sementara itu, sistem irigasi curah menyediakan irigasi luas dan merata di permukaan tanah.

Sistem irigasi dengan pipa uPVC dan HDPE memiliki keunggulan masing-masing dalam memenuhi kebutuhan irigasi di lahan pertanian. Pemilihan sistem yang tepat tentu akan membantu mencapai hasil panen yang baik.

 

Sumber : Rucika