Perkotaan di Indonesia yang semakin banyak penduduk sehingga menuntut adanya inovasi untuk pemasangan pipa air limbah bawah tanah. Salah satu metode instalasi inovatif yang bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan metode microtunneling & jacking system.

Microtunneling pertama kali dikembangkan oleh bangsa Jepang pada awal tahun 1970-an untuk melakukan penggantian saluran terbuka di daerah kota dengan pipa gravitasi yang dipasang di bawah tanah. Metode ini berkaitan erat dengan penggunaan Mesin Bor Terowongan yang pada tahun 1979, miniatur pertama Mesin Bor Terowongan dikembangkan oleh Jepang dan beberapa tahun kemudian dikembangkan oleh Jerman. Perkembangan mesin ini sebagai dasar pembuatan microtunneling.

Microtunneling adalah metode konstruksi tanpa galian yang menggunakan mesin bor (Microtunneling Boring Machines, MTBM) dan dikombinasikan dengan teknik jacking pipe. Jacking pipe adalah suatu teknik dalam pemasangan pipa dengan mendorong pipa ke dalam tanah dari sebuah lubang vertikal/pit. Metode pemasangan ini dilakukan tanpa galian (teknologi trenchless).

Pada saat ini, microtunneling adalah metode yang paling akurat dalam memasang pipa. Tingkat akurasi alingnment dan level hingga hanya 50 mm sudah meruapakan hal yang umum dilakukan dengan metode ini. Hal ini sangat berfungsi ketika pemasangan pipa baru pada daerah/area di mana terdapat utilitas-utilitas yang telah terpasang dengan tingkat kepadatan tinggi atau di kota-kota besar. Microtunnelling sudah tidak memerlukan orang yang rutin bekerja di dalam terowongan. Keuntungan dari teknologi ini meliputi :

  1. Tidak ada galian terbuka, pipa dipasang tanpa diketahui oleh publik
  2. Kota-kota dan bentang alam tidak terpengaruh oleh pekerjaan konstruksi
  3. Penurunan level air, yang mempengaruhi vegetasi, dapat dicegah
  4. Jumlah dari tanah yang dibutuhkan untuk digali dan dibuang secara perbandingan ialah kecil.
  5. Lalu lintas jalan tidak terganggu
  6. Pipa dapat dipasang di keadaan cuaca apapun
  7. Pemukiman dan alam terlindungi dari polusi udata, debu/kotoran dan getara.
  8. Secara substantial terdapat sedikit kerusakan yang terjadi dibandingkan dengan metode opencut
  9. Emisi karbon sangat rendah selama konstruksi dan kemacetan lalu lintas dapat dicegah.

 

Metode microtunneling & jacking pipe sudah banyak digunakan di dunia karena hingga sekarang metode ini yang terakurat dan dapat dikendalikan secara remote sehingga tidak lagi memerlukan orang dalam pengerjaannya di dalam terowongan.

Rucika secara inovatif memberikan solusi untuk microtunneling & jacking system melalui produknya yaitu Rucika Jacking Pipe. Pipa Rucika Jacking System terbuat dari uPVC yang bersifat thermoplastic, tidak korosif, tidak larut dalam air, isolator yang baik dan menggunakan calcium zinc sebagai pengganti timbal yang aman bagi kesehatan. Jacking Pipe ini mengacu pada standar JSWAS K-6 dan telah lulus uji compressive test oleh laboratorium uji eksternal dan dengan design lifetime produk 50 tahun, cocok untuk digunakan sebagai solusi pemasangan pipa air limbah perkotaan.